Dampak Negatif Pertemanan Anak dengan Remaja yang Berperilaku Menyimpang
DOI:
https://doi.org/10.24260/ngaji.v3i2.37Keywords:
perilaku, anak, remaja, kenakalan, dampakAbstract
Perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Perilaku menyimpang adalah perilaku yang meyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok. Perilaku meyimpang atau biasa dikenal dengan istilah peyimpangan sosial merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada di lingkungan masyarakat atau suatu kelompok maupun aturan yang telah diinstitusikan. Adapun metode yang peneliti gunakan yaitu mengunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya yaitu wawancara tidak tersetruktur karena peneliti memberikan pertanyaan secara acak dan tidak berpedoman pada panduan wawancara, peneliti juga menggunkan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi untuk menguatkan data yang diperlukan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja dampak negatif yang dihasilkan anak ketika berteman dengan remaja yang berperilaku menyimpang.
References
Ali,M., & Asrori, M. (2016). Piskologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
https://www.yuksinau.id/perilaku-menyimpang/#
Buhrmester, D., & Furman, W. (1985). Children's Perception of The Quality of Sibling Relationships. Family Development and The Child (April, 1985) Vol. 56, 448-461.
Buhrmester, D., & Furman, W. (1990). Perceptions of Sibling Relationships During Middle Childhood and Adolescence. Child Development 61, 1387- 1398.
Cicirelli, V. G. (1995). Sibling Relationship Across The Life Span. New York: Plenum Press.
Creswell, J. W. (2010). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Los Angeles: Sage
Rohmawati Cicik (2012). USAHA GURU UNTUK MENGATASI KENAKALAN ANAK KELAS V SD NEGERI KLIWONAN 2 MASARAN SRAGEN,: fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamamdiyah Surakartas
Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Hall, C. S., Lindzey, G. (1993). Psikologi Kepribadian 1, Teori-Teori Psikodinamik (Klinis).
Yogyakarta: Kanisius Indriyani, A. C. (2007). Perbedaan Tingkat Asertivitas Anak Sulung dan Bungsu Remaja Akhir dalam Keluarga.
(Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta). Diunduh dari https://repository.usd.ac.id/2161/2/009114133_Full.pdf Lestari, S. (2016).
Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana.
Lestari, V. (2017). Gambaran Pola Sibling Relationship pada Adik Usia Remaja dengan Kakak Usia Dewasa Awal. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Vol. 1, No. 2, 100-108. ISSN-l 2579-6356.
Lindell, A., & Barr, N. (2017). Relative Power In Sibling Relationships Across Adolescence. New Directions for Child and Adolescent Development No. 156, 49-66. doi: 10.1002/cad.20201
Retnowati, E. (2012, 24-27 November). Learning mathematics collaboratively or individually. Paper presented at the The 2nd International Conference of STEM in Education, Beijing Normal University, China.
(Jenis: artikel daring/online)
Purdue Online Writing Lab. (27/03/2015). APA Style. Reference list: Electronic sources (web publications). Dikutip pada 12 Maret 2017 dari https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/560/10/ pada tanggal 5 Juni 2017.
(Jenis: dokumen hukum perundangan)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2016 No. 22, Penilaian Autentik di Sekolah Dasar.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ngaji: Jurnal Pendidikan Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This publication is licensed under a Attribution-NonCommercial 4.0 International (CC BY-NC 4.0).
-
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
-
NonCommercial — You may not use the material for commercial purposes.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.